Kemampuan Siswa Dalam Memahami Isi Teks Narrative Bahasa Inggris Menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay-Two Stray
Bahasa merupakan
alat komunikasi yang secara esensial, umum dan bersifat sosial karena dalam
komunikasi selalu ada dua pihak yang terlibat, yaitu sebagai pemberi materi dan
penerima informasi. Pada dasarnya informasi dapat
dibagi dua jenis yaitu Informasi
kognitif, informasi yang berkaitan dengan penalaran, seperti pengertian-pengertian, asumsi-asumsi, dan
pikiran-pikiran tentang sesuatu. Selanjutnya Informasi afektif, informasi yang berkaitan dengan
perasaan sedih, rasa sakit, solidaritas, kegembiraan, dan pengharapan. Kedua fungsi tersebut, yang
paling dominan adalah fungsi kognitif.
Kemampuan berbahasa Inggris merupakan suatu kebutuhan dan
keharusan di era komunikasi dan globalisasi sekarang ini. Kini banyak yang telah mempelajari Bahasa Inggris semenjak
sekolahan dasar.
Hal ini merupakan salah satu cara bagaimana
meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris. Banyak upaya yang dapat dilakukan, dimulai dari perubahan metode
belajar, penggunaan media dan perangkat terkini, dan teman belajar atau sparring
partner.
Pelajaran Bahasa Inggris di SMP
berfungsi sebagai alat pengembangan diri siswa dalam bidang ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni. Setelah menamatkan studi, mereka diharapkan dapat tumbuh
dan berkembang menjadi individu yang mandiri, cerdas, terampil dan
berkepribadian siap ikut serta dalam pembangunan nasional.
1
|
Dari keempat keterampilan berbahasa
tersebut diatas, pembelajaran keterampilan Membaca (reading) ternyata kurang
dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Membaca
(reading) merupakan kemampuan dan keterampilan untuk membuat suatu penafsiran
terhadap bahan yang dibaca. Yang dimaksud dengan kepandaian membaca tidak hanya
menginterpretasikan huruf-huruf, gambar-gambar, dan angka-angka saja, akan
tetapi yang lebih luas daripada itu ialah kemampuan seseorang untuk dapat
memahami makna dari sesuatu yang dibacanya. Karena itulah
membaca merupakan kegiatan intelektual yang dapat mendatangkan pandangan, sikap,
dan tindakan yang positif. Fungsi dari membaca itu sendiri adalah dapat membuka
cakrawala pengetahuan menjadi lebih luas, pengetahuan kita menjadi bertambah
banyak sehingga menjadi manusia yang tidak picik.
Hudgson,
Tarigan (1985:7) menjelaskan bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan
serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan
oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut
agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu
pandangan sekilas, dan agar makna kata-kata secara individual akan dapat
diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, maka pesan yang tersurat dan yang
tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak
terlaksana dengan baik.
Standar
kompetensi membaca di kelas VIII adalah memahami
makna dalam esei pendek sederhana berbentuk recount, dan narrative untuk
berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Sedangkan salah satu kompetensi dasar
membaca di kelas VIII semester 2 adalah merespon makna dan langkah retorika
dalam esei pendek sederhana secara akurat, lancar dan berterima yang berkaitan dengan lingkungan sekitar
dalam teks berbentuk recount dan narrative
Kurangnya perhatian dari siswa pada
keterampilan membaca, khususnya kemampuan merespon
makna dan langkah retorika dalam esei pendek sederhana secara akurat, lancar
dan berterima yang berkaitan dengan
lingkungan sekitar dalam teks berbentuk recount dan narrative, karena guru tidak menggunakan model pembelajaran bahasa Inggris yang
tepat.
Model
pembelajaran bahasa inggris memainkan peranan yang sangat penting di dalam
kegiatan belajar bahasa Inggris. Ada banyak siswa yang mampu mencapai prestasi
baik karena diajarkan menggunakan model pembelajaran bahasa inggris yang tepat.
Sebaliknya, kebanyakan siswa merasa bosan dan enggan belajar bahasa Inggris
karena model pembelajaran yang ada begitu membosankan.
Sebuah model
pembelajaran bahasa Inggris merupakan kunci dalam pembelajaran. Apabila seorang
guru menerapkan model yang kurang tepat serta membosankan, maka habislah sudah
kelas tersebut. Rata-rata, siswa akan cenderung bosan dan tidak menyukai kelas
bahasa Inggris yang berlansung selama hampir dua jam.
Berkaitan dengan permasalahan di atas,
penulis tertarik untuk
menggunakan variasi lain dalam pembelajaran membaca pemahaman bahasa Inggris terutama dalam mengidentifikasi makna dan
langkah retorika esei pendek berbentuk narrative, yaitu
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay-Two Stray
sebagai upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca pemahaman.
Pembelajaran kooperatif tipe Two
Stay-Two Stray merupakan model pembelajaran yang memerlukan kerja
sama dalam memecahkan suatu masalah, sehingga masalah tersebut bisa
terpecahkan.
0 komentar:
Posting Komentar