Jumat, 19 Oktober 2018

Kamis, 18 Oktober 2018

PROCEDURE TEXT (A RECIPE AND A MANUAL)

Procedure Text ( A Recipe and A Manual)
  1. A procedure text is a piece of text that gives us instructions for doing something. The purpose of a procedure text is to explain how something can be done.
  2. A procedure text usually consists of three parts:
          a. The Goal/Aim, stating what will be made or done.
          b. List of Ingredients or Materials, stating the materials needed for doing the procedure. It 
              consist of:
              1) amount of number of things/materials, for example 250 gr margarine, 2 eggs, etc;
              2) kind of things/materials, for example brown sugar, cake flour;
              3) action applied to the things/materials, for example grated cheese.
          c. A Sequence of Steps of Method, stating the order they need to be done. It consists of the   
              instructions that use the imperative form.
      3. A recipe and a manual are the examples of procedures.
      4. A recipe is a list of instruction to make some dish (food and drink)
      5. A manual is a list of instructions for operating a machine or a tool.
      6. Short, simple, and clear instructions are necessary.
      7. Simple present tense, imperatives (action verbs), preposition of time, adverbs and conjunctions 
          are used in a procedure text.
      8. Action verbs sometimes are used in a procedure text, for example shake, bake, pour, fill, cut, 
          rub, remove, place, hold, ets.
      9. Adverbs sometimes used with verbs in a procedure, for example quickly, gently, slowly,   
          firmly, carefully, lightly, etc.
     10. There are often "sequencing" words to show the steps in the process, for example: firstly, 
           secondly, and finally.







Minggu, 14 Oktober 2018

Kemampuan Siswa Dalam Memahami Isi Teks Narative Bahasa Inggris


Kemampuan Siswa Dalam Memahami Isi Teks Narrative Bahasa Inggris              Menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay-Two Stray

Bahasa merupakan alat komunikasi yang secara esensial, umum dan bersifat sosial karena dalam komunikasi selalu ada dua pihak yang terlibat, yaitu sebagai pemberi materi dan penerima informasi. Pada dasarnya informasi dapat dibagi dua jenis yaitu Informasi kognitif, informasi yang berkaitan dengan penalaran, seperti pengertian-pengertian, asumsi-asumsi, dan pikiran-pikiran tentang sesuatu. Selanjutnya Informasi afektif, informasi yang berkaitan dengan perasaan sedih, rasa sakit, solidaritas, kegembiraan, dan pengharapan. Kedua fungsi tersebut, yang paling dominan adalah fungsi kognitif.
Kemampuan berbahasa Inggris merupakan suatu kebutuhan dan keharusan di era komunikasi dan globalisasi sekarang ini. Kini banyak yang telah mempelajari Bahasa Inggris semenjak sekolahan dasar. Hal ini merupakan salah satu cara bagaimana meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris.  Banyak upaya yang dapat dilakukan, dimulai dari perubahan metode belajar, penggunaan media dan perangkat terkini, dan teman belajar atau sparring partner.
 Pelajaran Bahasa Inggris di SMP berfungsi sebagai alat pengembangan diri siswa dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Setelah menamatkan studi, mereka diharapkan dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu yang mandiri, cerdas, terampil dan berkepribadian siap ikut serta dalam pembangunan nasional.

1
Pengajaran Bahasa Inggris di SMP meliputi empat kemampuan berbahasa yaitu: Menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Semua itu harus didukung oleh unsur unsur bahasa lainnya yaitu: Kosa kata, Tata Bahasa, dan Pronuonciation sesuai dengan tema sebagai alat tujuan dari pembelajaran itu sendiri.
Dari keempat keterampilan berbahasa tersebut diatas, pembelajaran keterampilan Membaca (reading) ternyata kurang dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Membaca (reading) merupakan kemampuan dan keterampilan untuk membuat suatu penafsiran terhadap bahan yang dibaca. Yang dimaksud dengan kepandaian membaca tidak hanya menginterpretasikan huruf-huruf, gambar-gambar, dan angka-angka saja, akan tetapi yang lebih luas daripada itu ialah kemampuan seseorang untuk dapat memahami makna dari sesuatu yang dibacanya. Karena itulah membaca merupakan kegiatan intelektual yang dapat mendatangkan pandangan, sikap, dan tindakan yang positif. Fungsi dari membaca itu sendiri adalah dapat membuka cakrawala pengetahuan menjadi lebih luas, pengetahuan kita menjadi bertambah banyak sehingga menjadi manusia yang tidak picik.
Hudgson, Tarigan (1985:7) menjelaskan bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas, dan agar makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, maka pesan yang tersurat dan yang tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik.
Standar kompetensi membaca di kelas VIII adalah memahami makna dalam esei pendek sederhana berbentuk recount, dan narrative untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Sedangkan salah satu kompetensi dasar membaca di kelas VIII semester 2 adalah merespon makna dan langkah retorika dalam esei pendek sederhana secara akurat, lancar dan berterima  yang berkaitan dengan lingkungan sekitar dalam teks berbentuk recount  dan narrative
Kurangnya perhatian dari siswa pada keterampilan membaca, khususnya kemampuan merespon makna dan langkah retorika dalam esei pendek sederhana secara akurat, lancar dan berterima  yang berkaitan dengan lingkungan sekitar dalam teks berbentuk recount  dan narrative, karena guru tidak menggunakan model pembelajaran bahasa Inggris yang tepat. 
Model pembelajaran bahasa inggris memainkan peranan yang sangat penting di dalam kegiatan belajar bahasa Inggris. Ada banyak siswa yang mampu mencapai prestasi baik karena diajarkan menggunakan model pembelajaran bahasa inggris yang tepat. Sebaliknya, kebanyakan siswa merasa bosan dan enggan belajar bahasa Inggris karena model pembelajaran yang ada begitu membosankan.
Sebuah model pembelajaran bahasa Inggris merupakan kunci dalam pembelajaran. Apabila seorang guru menerapkan model yang kurang tepat serta membosankan, maka habislah sudah kelas tersebut. Rata-rata, siswa akan cenderung bosan dan tidak menyukai kelas bahasa Inggris yang berlansung selama hampir dua jam.
Berkaitan dengan permasalahan di atas, penulis tertarik untuk menggunakan variasi lain dalam pembelajaran membaca pemahaman bahasa Inggris terutama dalam mengidentifikasi makna dan langkah retorika esei pendek berbentuk narrative, yaitu menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay-Two Stray sebagai upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca pemahaman. Pembelajaran kooperatif tipe Two Stay-Two Stray merupakan model pembelajaran yang memerlukan kerja sama dalam memecahkan suatu masalah, sehingga masalah tersebut bisa terpecahkan.